Golongan Dalam Naungan Allah SWT - DAKWAH BILHIKMAH | Cerdas dan Penuh Hikmah
Headlines News :
Home » » Golongan Dalam Naungan Allah SWT

Golongan Dalam Naungan Allah SWT

Written By agg on Senin, 21 Januari 2013 | 20.16

Bersama Ustd. Ahmad Zamakhsari, MA.Pd
Dosen STIT A-_NIDA Bekasi

Salah satu rukun Iman yang harus dipercayai adalah adanya hari kiamat. Saat semua makhluk diseluruh alam semesta ini akan hancur, kemudian bagi yang berada dalam kubur akan dibangkitkan untuk mengikuti proses hari kiamat, dimulai kebangkitan, pengumpulan, penimbangan, perhitungan sampai dengan pembalasan saat manusia akan diperlihatkan semua amal ibadah walaupun sebessar biji ataom (jarrah) sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Az-Zalzalah : 7 – 8

Artinya : "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."
Salah satu fase yang akan dialami dalam proses hari pembalasan adalah Yaumul Hasyr (Hari Pengumpulan), yan digambarkan jarak anatara manusia dengan matahari hanya sejengkal karena dekatnya tersebut manusia Banyak yang berenang di keringatnya. Namun saat orang merasakan teriknya matahari yang sangat panas ternyata dalam hadits Rasulullah SAW disebutkan bahwa akan ada tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ : الإِمَامُ العَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِباَدَةِ اللهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي المَسَاجِدِ وَرَجُلاَنِ تَحَاباَّ فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقاَ عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ  ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخاَفُ اللهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتىَّ لاَ تَعْلَمَ يَمِيْنُهُ مَا تُـْنفِقُ شِمَالُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِياً فَفَاضَتْ عَيْناَهُ (رواه البخاري

Artinya : Dari Abi Hurairoh ra. Dari Nabi SAW ia bersabda : ada tujuh golongan yang kan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari tersebut tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang Selalu beribadah kepada Allah semasa hidupnya, seseorang yang hatinya selalu berpaut  di masji-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah saat keduanya berkumpul dan ketika berpisah karena Allah, seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan yang tinggi dan wajah yang cantik untuk melalukan perbuatan zina, tetapi ia berkata : Aku takut kepada Allah, seseorangyang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kanan tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kirinya dan seseorang yang mengingat Allah diwaktu sunyi sehingga mengalirkan air mata dari kedua matanya. (HR. Bukhari)

            Golongan pertama yang akan mendapatkan perlindungan pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil, mereka adalah orang yang tidak menyalahgunakan amanat rakyat untuk kepentingan pribadi semata tetapi justru untuk kepentingan masyarakat. Semua janji yang diucapkan akan dilaksanakan sehingga ia tidak termasuk orang yang pendusta inilah yang disebut pemimpin yang dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Golongan kedua adalah pemudayang selalu berusaha beribadah kepada AllahSWT saat masa muda begitu gegap gempita, penuh dengan semangat dan cita-cita keinginan jiwa mudanya diarahkan untuk beribadah kepada Allah mereka itulah yang akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

 Golongan ketiga adalah seorang yang hatinya selalu terpaut kepada masjid, mereka adalah orang yang berusaha memakmurkan dan mensyiarkan masjid bukan orang yang makmur dalam masjid dalam kata lain orang yang berusah mencari hidup dan finansial menggunakan sarana masjid.

Golongan keempat adalah orang yang bersahabat semata-mata karena Allah SWT tidak ada tujuan lain, senang dan susuah selalu bersama, persahabatan bukan karena kekayaan atau kepntingan tetapi semata-mata silaturrahim dan mencari ridha Allah SWT.

Golongan kelima adalah orang yang diajak berzina oleh perempuan yang memiliki kedudukan dan pangkat yang tinggi dan berparas cantik jelita, namun ia justru menolak karena takut kepada Allah SWT. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Yusuf as ketika diajak berzina oleh Siti Zulaikha yang cantik, sekalipun Nabi Yusuf pun senang, namun perbuatan zina ditolak oleh Nabi Yusuf dan history ini diceritakan dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat  24 :
                      
Artinya : "Sesungguhnya wanita itu Telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu Andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.Demikianlah, agar kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih. (QS. Yusuf :  24)

Ayat Ini tidaklah menunjukkan bahwa nabi Yusuf a.s. punya keinginan yang buruk terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya sehingga Andaikata dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah s.w.t tentu dia jatuh ke dalam kemaksiatan. 

Dengan ayat ini jelas bahwa Nabi Yusuf tidak pernah menikah dengan Siti Zulaikha, kalaulah dimasyarakat kita banyak orang yang berdo'a ketika selesai Aqdun Nikah " Ya, Allah Satukanlah cinta kami seperti cintanya Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha, hal ini dipandang kurang tepat dikarenakan Nabi Yusuf tidak menikah dengan Siti Zulaikha.

Golongan keenam yang akan mendapat perlindungan dari Allah SWT adalah orang yang bersedekah tanpa keinginan untuk riya, kalaupun diumumkan oleh pengurus tidak membuatnya besar hati justru dijadikan cambuk untuk bersedekah lebih banyak lagi.

Golongan yang ketujuh adalah orang yang senantiasa berzikir kepada Allah SWT sampai air matanya mengalir karena Allah semata, tangisnya muncul dari kesadaran diri, bukan karena suasana yang dikondisikan untuk menangis.

 
Di dalam kitab Tanbihul Mugtarin menukilperkataan Imam Mubarak :
لَيْسَ البُكَاءُ بُكَاءَ العَيْنِ وَلَكِنَّ البُكَاءَ بُكَاءُ القَلْبِ
Artinya : "Bukanlah yang namanya nangis dengan mengeluarkan air mata, namun yang sebenarnya nangis adalah menangisnya hati."

            Hari kiamat adalah sesuatu yang pasti kedatangannya, siapapun tidak tahu kapan datangnya hari kiamat, oleh karena itu yang terpenting bukan menunggu kapan datangnya hari kiamat, tetapi sudah sejau mana dan sudah sebesar apa bekal dan amal sholeh yang telah kita siapkan dalam menghadapi datangnya hari kiamat tersebut.

            Manusia masuk ke surga bukanlah karena pahala yang banyak ia dapatkan, tetapi karena Rahmat dan Ridha Allah SWT, dan Manusia masuk ke neraka bukan karena dosa besar yang ia lakukan tetapi karena keadilan Allah SWT. Jadi untuk kita mendapatkan Rahmat dari Allah marilah umat Islam bertaqwa kepada Allah dan janganlah sekali-kali melakukan dosa Musyrik sampai tidak ada waktu untuk bertaubat, karena dosa musyrik sampai ia meninggal dunia termasuk dosa besar, dan  Allah tidak akan mengampuniya.

            Kita berharap semoga termasuk umat yang selamat mendapat keridhoan dari Allah SWT, sehingga kita akan mendapat kebahagian di dunia dan di akhirat. Amin ya Rabbal Alamin.
Share this article :

0 komentar:

Tulis Komentar Anda Di Sini

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DAKWAH BILHIKMAH | Cerdas dan Penuh Hikmah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger