Umar radhiallahu anhu mengatakan:
"Jauhilah musuh-musuh Allah pada momentum hari raya mereka" (HR. Baihaqi))
Beliau juga mengatakan, "Janganlah kalian mengunjungi kaum musyrikin di
gereja-gereja (rumah-rumah ibadah) mereka pada momentum hari besar
mereka, karena sesungguhnya kemurkaan Allah akan turun atas mereka"
Sementara Abdullah bin Amr –radhiallahu anhuma- mengatakan:
"Barangsiapa yang tinggal dinegeri orang ajam (non muslim) lalu turut
merayakan hari raya Nairuz dan Mahrajan bersama mereka dan ikut serta
turut menyerupai mereka, kemudian dia mati dalam keadaan demikian, maka
pada hari kiamat kelak dia akan dibangkitakan bersama mereka" (Sunan Al
Kubro jilid: 9/243)
Hari raya Nairuz merupakan perayaan tahun baru Majusi, sama seperti
perayaan Tahun baru Masehi. Dan atsar-atsar diatas sangat jelas
menunjukkan haramnya merayakan pesta tahun baru bagi seorang muslim.
Sahabat fillah....
Mari merenung sejenak...
Sungguh Allah telah memuliakan kita dengan Islam.
Kitapun memiliki momentum perayaan sendiri yg lebih baik dari hari raya
mereka. Tidak pantas bagi umat pilihan turut serta dalam perayaan hari
besar non muslim. Karena hal tersebut merupakan bentuk tasyabbuh
(penyerupaan) yang dilarang. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
"Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia adalah bagian dari kaum itu".
Maukah anda menjadi bagian orang-orang yang di murkai Allah.?
Padahal Allah azza wa jallah berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali ‘Imran : 85)
Sahabat... Tahun baru bukan sekedar tiupan terompet semata, tapi soal aqidah yang tergadaikan
Oleh : Ustadz Aan Chandra Thalib
____________
Madinah 07/03/1436 H
ACT El Gharantaly
0 komentar:
Tulis Komentar Anda Di Sini