Dua Hubungan Manusia - DAKWAH BILHIKMAH | Cerdas dan Penuh Hikmah
Headlines News :
Home » » Dua Hubungan Manusia

Dua Hubungan Manusia

Written By agg on Senin, 21 Januari 2013 | 17.54

Bersama Ustd. Drs. Ahmad Yani
Salah satu kewajiban Muslim : Menjalin hablum minallah (hubungan yang baik kepada Allah) dan hablum minannas (hubungan yang baik dengan manusia). Hubungan dengan Allah dengan menyembah dan menunjukkan pengabdian kepada-Nya tanpa syirik, yang besar dan yang kecil. Allah SWT berfirman :
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” ( an-Nisaa:36 )
1.      HUBUNGAN KEPADA ALLAH
Dalam ayat di atas manusia harus menjalin hubungan yang baik kepada Allah SWT. Dengan menyembah dan menunjukan pengabdian kepada-Nya tanpa syirik, baik yang besar maupun yang kecil. Dalam satu hadits, Rasulullah SAW. Bersabda :
“ Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik yang kecil.” Sahabat bertanya,”Apakah syirik yang kecil itu ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab,” Riya” ( HR. Ahmad )

2.      HUBUNGAN DENGAN SESAMA MANUSIA
Demikian halnya hubungan dengan manusia. Antara manusia yang satu dengan lainnya saling membutuhkan, sehingga seharusnya manusia bisa menjalin hubungan yang sebaik baiknya. Untuk itu marilah berbuat baik kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat, teman.
a.       Berbaik kepada ortu, karena mereka telah melahirkan, membesarkan dan mendidik dengan pengorbanan harta dan jiwa sehingga seorang anak tumbuh besar. Setiap anak harus  menunjukkan kebaikan maksimal kepada ortu. Sebaik apa pun perbuatan kita kepada ortu, tidak akan mampu membalas jasa dan kebaikan orang tua.
b.      Berlaku baik kepada kerabat dan silaturrahim harus ditingkatkan. Bila seorang muslim memutuskan hubungan silaturrahim, bisa menyebabkan dia terhalang masuk ke surga.
c.       Berlaku baik kepada anak yatim. Mereka membutuhkan perhatian, pendidikan dan nafkah dari ortunya. Karena mereka yatim, maka kaum muslim dituntut menggantikan peran ortunya.
d.      Berlaku baik kepada orang miskin, karena kemiskinan harus diatasi dan dikurangi.
e.       Juga harus berlaku baik kepada tetangga.
f.       Berlaku baik kepada teman dan bisa berbagi dan merasakan penderitaan maupun kebahagiaan.
g.      Berlaku baik kepada Musafir yang melakukan perjalanan.
h.      Berlaku baik kepada Pembantu Rumah Tangga (PRT), meskipun ia berbeda kedudukan.

3.      JANGAN SOMBONG
Dalam rangkaian penyebutan kepada siapa saja manusia harus berbuat baik , Allah SWT menutup ayat di atas dengan kalimat,
“Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Kesan yang dapat kita tangkap dari kalimat ini adalah manusia jangan sombong kepada orang tuanya, meskipun dia lebih pintar dan kaya. Dia juga tidak boleh sombong dengan kerabatnya , meskipun mereka orang yang lemah, miskin dan bodoh. Jangan sombong kepada anak yatim karena ada saat di mana anak kita menjadi yatim. Jangan sombong kepada orang miskin karena ada saat di mana kita pun bisa miskin secara tiba – tiba. Jangan sombong kepada tetangga, teman, musafir bahkan kepada pembentu sekalipun.

Share this article :

0 komentar:

Tulis Komentar Anda Di Sini

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DAKWAH BILHIKMAH | Cerdas dan Penuh Hikmah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger