Dosen STIT AN-NIDA
Nabi
Muhammad saw. dilahirkan di Mekah, pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun
Gajah yang bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 M. Ayahnya bernama
Abdullah, Ibunya bernama Aminah, Kakeknya bernama Abdul Mutholib dan neneknya
bernama Fathimah binti Amr' bin 'Aidz. Ulama berbeda pendapat dalam penanggalan
ini ada yang mengatakan tanggal 2, 8, 9, 10, 12, 17 bahkan ada yang mengatakan
tanggal 22, semuanya tercatat pada bulan Rabiul Awwal.
Nabi Muhammad saw. dilahirkan dalam keadaan
yatim karena ayahnya Abdullah, meninggal dunia kira-kira 6 bulan sebelum beliau lahir. Dalam hal ini
Ibnu Katsir berkata, "Ini adalah kondisi yatim dalam urutan yang tinggi
(beliau ditinggal sang ayah sebelum beliau lahir)."
Hikmah
yatimnya beliau adalah agar tidak menjadi alasan bagi penolak dakwah Rasulullah
untuk berkata, "Muhammad melakukan dakwahnya itu karena arahan dari
ayahnya, atau sebagai warisan ayahnya. Karena ayahnya telah meninggal sebelum
dia lahir dan sama sekali belum pernah bertemu. Dengan demikian, alasan sebagai
warisan kepemimpinan, arahan dan permintaan seorang ayah telah terputus.
Nabi Muhammad
saw. adalah manusia pilihan Allah swt. Sejak lahir telah nampak pada diri beliau
keistimewaan dan keajaiban, diantaranya adalah beliau lahir dalam kondisi telah
terkhitan dan tali pusarnya telah terputus, sehingga kelahiran Nabi Muhammad
saw. sangat menggemparkan dunia. Beliau lahir bukan dari kemaluan ibunya,
tetapi beliau lahir dari atas pusar dibawah dada. Ada yang mengatakan bahwa
orang yang terlahir dari kemaluan seorang ibu pada zaman itu dianggap hina,
oleh karena itu Allah memuliankan Nabi muhammad lahir bukan dari kemaluan
seorang wanita.
Hikmahnya, ada yang berpendapat bahwa kalaulah
Nabi Muhammad SAW lahir belum
dikhitan, maka orang yang mengkhitannya matanya akan mengalami kebutaan, inilah hikmah yang tersirat dalam
kelahiran Rasulullah
Ketika
Nabi Muhammad saw. berusia 12 tahun, Abu Thalib mengajak beliau untuk berdagang
ke negeri Syam ( Syiria ). Sekalipun hanya ikut membantu pamannya, Nabi
Muhammad saw. sangat
bersemangat dan tekun.
Ia belajar bagaimana cara berdagang dan melayani para pembeli dengan baik.
Sikapnya yang sangat sopan dan ramah membuat masyarakat di sekitar Negeri syam tertarik.
Ketika Nabi Muhammad saw. menginjak dewasa, yaitu usia 25 tahun,
beliau kembali berdagang ke negeri Syam. Namun dalam perjalanan kali nin Nabi
tidak ditemani lagi oleh pamannya, nabi
ditemani oleh seorang
pembantu yang bernama Maisarah. Maisarah ialah seorang laki-laki kepaercayaan
khadijah yang sangat berpengalaman dalam berdagang.
Nabi Muhammad saw. tidak pernah
membohongi pembeli. Jika ada barang yang
cacat, maka beliau menunjukan kecacatannya. Jika barang itu berharga murah,
maka beliau tidak pernak menjual dengan harga yang mahal.
Karena kejujuran dan kepandaian beliau
dalam berbisnis, beliau mendapatkan laba yang sangat besar dan Khadijah
tertarik ingin melamarnya. Kemudian nabi Muhammad saw. yang berusia 25 tahun
menikah dengan Khadijah yang berusia 40 tahun. Dari perkawinan ini, beliau
dikarunia 6
orang anak.
0 komentar:
Tulis Komentar Anda Di Sini